Jawaban...

Ketika seorang gadis memasuki usia dewasanya,. Biasanya ia laksana bunga bermekaran
Banyak yang menggoda
Banyak kemudharatan yang rawan terjadi
Walaupun ia tidak cantik nan rupawan, tetap saja bahaya itu mengintai
Pun tak terlepas dari diriku

Ketika seorang gadis menginjak usia matang dalam akhir remajanya,. Biasanya ada semburat rasa ingin memiliki seorang penyenang hati
Pelindung dan pemberi ketentraman
Betapapun sebenarnya ia sudah memiliki Allah dan kedua orangtua, tetap saja rasa itu tak bisa ditepis
Dan aku pun demikian

Saat seorang gadis mulai memikirkan masa depannya akan berlabuh kemana,. Biasanya ia akan merajut asa bersama pria idamannya
Bagaimanapun asingnya lelaki itu, tetap saja akan ada aroma cinta mengiringi jalannya
Aku pun merasakannya

Pernikahan bukanlah hanya sebatas status
Yang awalnya tertulis single, belum menikah, sekarang berubah..?
Tidak,. Bukan itu maknanya.

Pernikahan juga bukan merupakan sarana bersenang-senang
Walaupun kesenangan itu adalah bagian yang turut ternikmati bersamanya
Apalagi ada yang menganggap pernikahan adalah sebuah bentuk pelegalan dari nafsu manusiawi semata
Bahkan bukan hanya merupakan jalan menyatukan dua karakter berbeda menjadi satu
Atau dua keluarga,. Atau dua budaya menuju peradaban baru
Bagiku,. Pernikahan adalah sesuatu yang suci
Dimana Allah menghalalkan apa-apa yang sebelumnya haram
Dimana Allah mengamanahkan seorang perempuan untuk taat melayani suaminya dan kepada lelaki untuk bersikap lembut kepada isterinya
Sesuatu yang suci,. Karena bahkan Allah menyebut pernikahan sebagai mitsaqan ghalizha.. perjanjian yang berat
Suci karena di dalamnya terdapat tanggung jawab
Tanggung jawab membina keluarga muslim yang baik supaya terwujud bangunan masyarakat yang menegakkan syariat Allah di muka bumi
Suci karena dari pernikahanlah seorang manusia memasuki masa paling produktifnya dalam beraktivitas
Suci karena pernikahan disebut sebagai jalan untuk menyempurnakan separuh agama
Dan suci, karena jalan inilah yang Rasul ajarkan kepada umatnya, bahkan bila tidak diikuti, Beliau mengancam bahwa kita tidak termasuk golongannya

Kita harus yakin bahwa di dalam pernikahan terkandung banyak keberkahan
Berkah ketika niat untuk menikah terbersit dalam hati
Berkah saat akan memilih pasangan
Berkah saat proses peminangan
Hingga perjanjian –ijab qabul- tertunaikan,. Maka masuklah kita pada tahap kehidupan baru yang lebih banyak berkahnya lagi

Pernikahan bukanlah sarana untuk lepas dari kungkungan keluarga yang menyiksa
Juga bukan cara untuk pamer di antara sesama teman bahwa “aku sudah laku lhoo”
Pernikahan bukan untuk memiliki suami agar bisa diantar kemana-mana
Juga bukan agar ada bodyguard yang menemani kala harus berdesakan dalam bus yang melaju
Itu hanyalah secuil keuntungan dan hendaknya jangan jadikan alasan-alasan diatas menjadi “hanya” untuk alasan tersebut

Usia bukan merupakan ukuran siap tidaknya seseorang memutuskan untuk menikah
Meski memang merupakan standar tabu dalam masyarakat dan ciri kematangan dalam fisik dan lainnya
Alasan pendidikan juga bukan suatu alasan untuk menunda atau mempercepat pernikahan
Karena semua itu hanyalah kekhawatiran,.
Khawatir kalau masih kuliah terus menikah, lantas kuliahnya berantakan
Khawatir kalau masih muda, belum siap membina rumah tangga
Nyatanya dahulu bukankah sudah banyak dicontohkan para sahabat dan pendahulu kita..?

Pernikahan..
Bila ku sebut kata itu, tak ku pungkiri itu merupakan cita-citaku
Sejak dulu
Saat mungkin belum ku pahami bahwa pernikahan itu berat
Namun kini pandanganku berubah,. Aku meyakini bahwa pernikahan itu………………………..
Dan bahwa tujuanku menikah adalah untuk………………………

Ah, terlalu indah untuk ku bagi (senyum ^^)


*sebagai jawaban untuk engkau yang selalu mempertanyakan keinginanku untuk menikah, duhai Ibu*