Dikutip dari buku "be an absolute GENIUS" karya Sutanto Windura, terbitan PT. Elex Media Komputindo, Gramedia Jakarta
seorang anak yang punya gaya belajar kinestetikal kuat, sedapat mungkin dibebaskan untuk bergerak sambil belajar. jika tidak, seluruh konsentrasinya akan dipakai untuk mengendalikan dirinya agar tidak bergerak. artinya, dia tidak akan belajar sama sekali! (halaman 24)
dahsyat ya?? ternyata sistem pembelajaran yg berlaku selama ini di Indonesia -guru ceramah di depan kelas dan siswa 'tertuntut' untuk duduk manis di bangkunya- telah membuat siswa bergaya belajar kinestetikal malah tidak mengikuti proses pembelajaran sama sekali. wajarlah kalau begitu bila siswa menganggap sekolah sebagai kegiatan yang membosankan.
trus gimana buat yang visual sm auditorial?
kurang lebih sama.
buktinya, kalau ada siswa yang mendengarkan musik sambil belajar -pake mp3- pasti sama gurunya dilarang atau disita,, padahal tanpa sepengetahuan guru, siswa tersebut adalah anak bergaya belajar auditorial yang butuh musik untuk menjaga keseimbangan kerja otak kanan dan kirinya.
yang visual juga. mereka membutuhkan banyak animasi dalam pembelajaran. mereka butuh visualisasi konkrit mengenai materi yang disampaikan. tapi sayangnya, mayoritas guru di lapangan saat ini, minim kreativitas dalam penyediaan media pembelajaran yang 'menarik', sehingga siswa terjebak dengan kondisi yang memaksanya untuk -lagi-lagi- tidak belajar sama sekali.
hmm,, jangan-jangan ini terjadi karena sang guru tersebut tidak mengerti 'learning how to learn' juga??
PR kita bersama nih..
-semoga bisa jadi bahan renungan untuk yang peduli pada pendidikan-
seorang anak yang punya gaya belajar kinestetikal kuat, sedapat mungkin dibebaskan untuk bergerak sambil belajar. jika tidak, seluruh konsentrasinya akan dipakai untuk mengendalikan dirinya agar tidak bergerak. artinya, dia tidak akan belajar sama sekali! (halaman 24)
dahsyat ya?? ternyata sistem pembelajaran yg berlaku selama ini di Indonesia -guru ceramah di depan kelas dan siswa 'tertuntut' untuk duduk manis di bangkunya- telah membuat siswa bergaya belajar kinestetikal malah tidak mengikuti proses pembelajaran sama sekali. wajarlah kalau begitu bila siswa menganggap sekolah sebagai kegiatan yang membosankan.
trus gimana buat yang visual sm auditorial?
kurang lebih sama.
buktinya, kalau ada siswa yang mendengarkan musik sambil belajar -pake mp3- pasti sama gurunya dilarang atau disita,, padahal tanpa sepengetahuan guru, siswa tersebut adalah anak bergaya belajar auditorial yang butuh musik untuk menjaga keseimbangan kerja otak kanan dan kirinya.
yang visual juga. mereka membutuhkan banyak animasi dalam pembelajaran. mereka butuh visualisasi konkrit mengenai materi yang disampaikan. tapi sayangnya, mayoritas guru di lapangan saat ini, minim kreativitas dalam penyediaan media pembelajaran yang 'menarik', sehingga siswa terjebak dengan kondisi yang memaksanya untuk -lagi-lagi- tidak belajar sama sekali.
hmm,, jangan-jangan ini terjadi karena sang guru tersebut tidak mengerti 'learning how to learn' juga??
PR kita bersama nih..
-semoga bisa jadi bahan renungan untuk yang peduli pada pendidikan-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar